Setelah a couple weeks kuliah

Nih masuk minggu keempat kuliah kalo gak salah.Gak seru kalo aku gak bagi2 cerita.
Mata kuliah semester ini berat banget,jauh lebih berat dari semester sebelumnya.Tapi secara content jauh lebih fun karena isinya mendekati hal2 yang berkaitan dengan manusia,jadi unsur emosional digarap habis2an di sini.Mulai dari tehknik konseling,tes kepribadian ampe metode terapi.Aku gak ngerti apa itu yang menjadikanku cengeng akir2 ini...Aku terlalu menghayati kuliahku,wkwkwkwkwk...Sepertinya bukan itu,tapi aku yang frustasi karena meres otak di S2 ini ampe air mataku berlinang-linang kayak air kobokan kena tetesan ujan.

Aku harap semester ini aku dapet pencerahan yang membawa aku ke arah yang lebih baik.Jangan sampe aku jadi pasien duluan sebelum jadi psikolog.

Dosen yang ngajar gak beda jauh dengan smester sebelumnya.Jadi ibarat mereka belom kentut kita uda cium baunya,artinya kita da pada tau style mereka ngajar.Sebelum mereka koar2 marah2 kita uda kabur duluan,yaa siapa yang mau dimarahin,ibarat siapa yang mau cium bau kentut,kecuali orang berkepribadian masokist,senang menderita...
Aku masih bermasalah dengan satpam smester ini.Tiap pagi tengkar gara2 tempat parkir (emang c aku parkir di tempat dosen,maksudku biar dekat ruang kuliah),bad newsnya uda 4 hari aku menyatakan kalah dengan mereka.Aku uda parkir di tempat mahasiswa dan kudu jalan agak jauh ke tempat kuliahku,gpp lah...masih muda juga.

Pencipta penderitaan

Darimana asalnya penderitaan ini?
Perih,gelisah,gundah sepanjang waktu..

Ku mulai mengobati lukaku dengan caraku sendiri
Rasa sakit semakin dalam kurasakan...
Ku tak berhenti tuk mencari cara,
ku tembus semua batas yang dibilang orang sumber bahagia
Ku rasa aku telah bahagia sekarang...

Ya...
Sepertinya sudah...



Tunggu...
Bahagiaku memudar...
Dia hanya mampir sebentaaaar saja...
Kesuraman penuh murka kembali memenuhiku..
Rasa takut yang tak bisa tergantikan dengan bahagiaku tadi...
Ku kembali menderita,
bahkan jauh lebih perih dari sebelumnya..

Darimana asalnya penderitaan ini?
Perih,gelisah,gundah sepanjang waktu..

Dari ku,
dari diriku sendiri..
Akulah penciptanya..

In God we trust

Kalimat in God we trust akan qt jumpai di uang dolar AS (tapi aku gak tau pasti apakah hingga sekarang masih ada kalimat tersebut)...Apa pun itu mengingatkanku akan sebuah lagu lama yang ingin kutulis di sini,jujur,aku juga gak tau sapa pengarangnya,yang jelas bukan aku :)

ada waktu di hidupku
pencobaan berat menekan
aku berseru mengapa ya Tuhan,nyatakan kehendakMU

hari esok tiada ku tahu
namun tetap langkahku maju
ku yakin Tuhan jadikan semua indah pada waktunya

pada Tuhan masa depanku
pada Tuhan ku serahkan hidupku
nantikan Tuhan berkarya indah pada waktunya

Mengatasi orang rese

Postingan ini sbagai pelampiasan kekesalanku terhadap satu orang.Dia temen lamaku yang akirnya ketemu lagi dunia maya.Orangnya rese abis dan memberi komentar yang gak enak untuk tiap tanggapan2ku.Ini nih kelemahan facebook,fb terlalu bisa dikonsumsi secara umum tanpa ada penyaringan terhadap comment2 dari luar oleh pemilik account (sejauh yang kutau sih begitu),gak ada approvalnya.
Kembali ke temenku yang rese. Dia tuh kasi tanggapan yang gak enak untuk tiap comment ku,paling sering dia bilang kalo aku jayus,menurutnya aku mending gak usa kasi komen daripada kasi komen gak penting.Emangnya dia penting???!!!Rese amat.
Menurut lo apa yang mesti kulakuin bwt orang rese kayak dia? Diapus dari friendlist?dibunuh?Disamperin trus digampar?Dicuekin?Ato diapain?