Senin, 27 April 2009

Berpijak merapuh

Bersandar ku di dinding keputusasaan. Tiada yang dapat kulakukan selain menulis peraduanku wahai dunia yang maya dan tak kukenal.Diterima atau tidak,jenuh atau masih suka,kau tetap rumahku yang membuka pintu hatimu untuk luapan sampahku.Kaki ku mulai gontai & tersakiti.Ku tak menyalahkan dunia,hanya aku yang salah & patut menerima murka atas nama keadilan.Rapuh terkoyak...ku bayar waktuku dengan ketakutan.Smakin lemah dan lelah...biarkan ku tertidur,biar lelapku mengisi tiap waktuku...

Minggu, 12 April 2009

Kepedulian yang terlambat

Hidup terlalu rumit dan sulit dipahami oleh otakku yang kecil & sederhana ini. Blajar hingga jenjang kuliah magister tak mampu menjelaskan arti hidup ini kepadaku. Saat hancur lebur ku bersatu dengan kelam,kuharap ada tangan yang terjulur menolongku. Tak patut,sungguh tak layak jika aku menyalahkan orang lain. Ku ditinggal saat kebingungan menyelimutiku. Dalam keraguan kunanti seorang peduli akan diriku. Ku tapaki jalan penuh samar tanpa tuntunan. Batu2 kehidupan begitu menyakitiku. Ada yang membiarkan ku terluka,ada yang menambah perih lukaku,ada yang menolongku tuk menyakitiku lebih lagi.
Aku menyerah dan membiarkan duri2 tajam tertancap di jantung hatiku. Ku katup bibirku rapat2 & membiarkan label buruk menempel di lembar hidupku.
Di saat ku terlalu lemah tuk membela diri,di saat ku telah menjadi tumpukan kesalahan....saat itulah kepedulian menghampiriku..
Sudah terlalu lama kunantikan kepedulian itu.Sangat lama hingga ku lupa sebenarnya seberapa berarti kepedulian itu untukku. Sudah terlalu lama hingga ku tak yakin ku sungguh pernah menginginkannya...