Senin, 08 Juni 2009

Aku telah berada di penghujung bangku kuliah

Kuliah hanya berlangsung selama 2 tahun.Satu tahun di kelas,satu tahun di lapangan.Skarang ni da di ujung kelas,tinggal 1 bulan lagi maka aku dan teman2ku akan diluncurkan bak anak panah ke tempat2 yang terdapat banyak orang bermasalah.
Satu hal yang kurenungkan adalah sudahkah aku cukup peduli dengan keberadaan orang lain ketika aku pun sedang dalam masalah? Atau kah aku lebih menghabiskan waktuku tuk memikirkan diriku sendiri?
Aku bercermin pada diriku sendiri waktu kuliah.Di saat tugas sangat banyak,aku gak bisa nolong orang bahkan untuk hal yang simpel,menemani beli baju contohnya ato menemani nonton bioskop,nemeni nongkrong,dsb. Seakan semua waktuku kesedot di kuliahku. Padahal kadang dengan menemani beli baju,nonton,dengerin curhat,itu lebih bernilai dari proses konseling ato terapi. Ada pertentangan dalam diriku,di saat aku belajar ilmu jiwa, bagaimana menolong orang dengan berbagai teknik,di saat yang sama orang di sekitarku meminta pertolongan dan kepedulianku. Di saat itu aku gak bisa peduli dengan orang lain karena sibuk belajar teknik bagaimana menolong orang lain,sungguh tragis bukan??

Tidak ada komentar: